SEJARAH SINGKAT YAYASAN PENDIDIKAN KRISTEN GMIBM
Pelayanan pendidikan di Gereja Masehi Injili di Bolaang Mongondow (GMIBM) dimulai sejak tahun 1906. Pada masa itu belum ada sekolah apapun di Bolaang Mongondow. Pemerintah, dalam hal ini raja meminta agar gereja melalui Badan Zending Belanda (NZG) mengusahakan tenaga-tenaga guru dan pembiayaannya, sedangkan pemerintah menyiapkan tanah dan gedung (walaupun masih darurat). agar masyarakat mendapatkan pendidikan. Tenaga zending pada waktu itu, Ds W. Dunnebier merealisasikan kesepakatan itu. Ia menginisiasi pengadaan tenaga-tenaga guru dengan menggunakan media ( koran ) “Cahaya Siang”: memuat berita tentang adanya kebutuhan tenaga guru untuk mengajar di sekolah-sekolah yang akan didirikan di Bolaang Mongondow. Berita itu mendapat respon positif. Kebutuhan tenaga gurupun tersedia, sehingga pada tahun itu juga berdirilah 14 sekolah, yaitu :
Pada saat pembukaan sekolah telah hadir tenaga-tenaga guru yang mendaftar dan besoknya kegiatan belajar mengajar dimulai. Tenaga-tenaga guru yang ditempatkan itu adalah :
Sekolah yang diselenggarakan NZG ini adalah untuk tingkat dasar, dengan lama pendidikan tiga (3) tahun. Niat untuk memajukan masyarakat melalui pendidikan terus diupayakan, sehingga beberapa tahun kemudian dibuka lagi beberapa sekolah, yaitu :
Tahun tahun 1911 didirikan Sekolah berbahasa Belanda : HIS (Hollands Inlandche School) dengan peserta didik berasal dari : Anak-anak raja dan keluarga, anak-anak bangsawan Bolaang Mongondow, anak-anak pegawai kerajaan dan anak-anak para guru. Pendidikannya berlangsung 7 tahun.
Selanjutnya,
Sekolah-sekolah yang didirikan NZG, sangat memberi perhatian pada mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen. Banyak dari tokoh-tokoh masyarakat/pimpinan daerah di Bolaang Mongondow yang beragama Islam pernah mengenyam pendidikan di sekolah zending, mengerti banyak tentang ajaran kristen. Hal ini memberi pengaruh positif, terutama dalam pergaulan sehari-hari dan dalam membangun kerukunan hidup ditengah-tengah masyarakat.
Pada saat kemerdekaan, sekolah-sekolah zending diambil alih oleh pemerintah. Pihak gereja bermohon kepada pemerintah agar sekolah-sekolah zending tersebut tetap dalam asuhan gereja, namun oleh pemerintah memberi kesempatan kepada gereja untuk mendirikan sekolah sekaligus menjamin bahwa pemerintah akan membantu tenaga pengajar. Dengan demikian mulailah awal baru bagi GMIBM mengusahakan/medirikan sekolah-sekolah kristen.
Menjawab tugas panggilan gereja ditengah masyarakat dan demi pengelolaan sekolah-sekolah secara profesional, maka tahun 1953 Pengurus Sinode GMIBM membentuk Panitia BADAN PERSEKOLAHAN KRISTEN GMIBM, dengan ketuanya : Bapak B. Lobud dan pada tanggal 30 Maret 1954 ditetapkan menjadi Badan Persekolahan Kristen. Melewati pergumulan dan perjuangan yang tak kenal lelah, mulailah dibuka sekolah-sekolah dalam kordinasi Badan Persekolahan Kristen GMIBM, yaitu :
Tahun 1955 :
Tahun 1956
Tahun 1964
Membuka TK Kristen Kotamobagu
Tahun 1966
Membuka Sekolah Menengah Pertama Kristen Kelas jauh di Poopo, Modayag dan Nanasi
Tahun 1967
Membuka SDK XI Tandu
Tahun 1968
Tahun 1978
Membuka Sekolah Menengah Ekonomi Pertama (SMEP) di Pusian, Poopo dan Modayag, namun hanya berlangsung selama 4 tahun
Tahun 1980
Membuka Sekolah SMA KRISTEN KOTAMOBAGU
Tahun 1982 Tata Gereja mengganti nama Badan Persekolahan Kristen menjadi BADAN PENDIDIKAN KRISTEN (BPK) GMIBM.
Tahun 1988
Membuka sekolah SEKOLAH MENENGAH ATAS KRISTEN (SMAK) di Dumoga
Tahun 1989
Membuka Sekolah PGAK/P Kotamobagu kelas jauh PGAK/P Tomohon
Tahun 2007-2008
Membuka SEKOLAH Menengah Teologi Kristen di Kotobangon ( 2007) dan di Kosio (2008)
Tahun 2010
Membuka SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KRISTEN (SMKK) KOTAMOBAGU
Tahun 2018
Membuka SMP Kristen Bolaang ( 25 Mei 2018)
BADAN HUKUM
Untuk mengelolah sekolah-sekolah milik GMIBM secara profesional, Badan Pekerja Sinode mendidrikan Yayasan Pendidikan Kristen yang disahkan oleh pemerintah, dalam hal ini: Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan AKTA No 24 Tanggal 28 Maret 1995.